About

Selasa, 11 November 2014

VALENTINE..?? LEBAYYY DECHHH.….


VALENTINE..??
LEBAYYY DECHHH..

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

Tanggal 14 Pebruari sudah identik dengan kata valentine. Valentine’s Day (VD). Tua, muda,anak-anak membanjiri toko-toko souvenir yang menjajakan pernak-pernik perayaan valentine yang notabene diartikan hari kasih sayang. Pusat perbelanjaan dan toko besarpun tidak ketinggalan menyambutnya (..tapi insyaAlloh di Purwantoro enggak ada, semoga..),bahkan ada toko di Samarinda ini yang mewajibkan karyawannya membawa kado untuk acara tuker-tukeran kado di tanggal tersebut. Bener gak sih valentine itu artinya kasih sayang? Apa sih sebenarnya yang melatarbelakangi kehebohan masyarakat dunia ini terhadap tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya ? Kenapa juga muslimah kita latah berpink ria tanda suka cita menyambut tanggal tersebut ?
Salah Kaprah
Banyak orang salah kaprah, mengartikan kata valentine sebagai “Kasih sayang”. Idih PD banget yang bilang begitu. Emang di kamus ada artinya ? Kamus apa coba ? Kamus latin ? Hayo bisa jawab nggak ?! Makanya jangan sok ikut-ikutan sebelum tahu asal-usulnya.
            Sebenarnya kata valentine itu diambil dari nama seorang birhop di Terni, suatu tempat kira-kira 60 mil dari Roma, yang hidup diakhir abad ke 3 M di zaman raja Claudius II. Tepat tanggal 14 Pebruari 270 M St. Valentine dihukum mati oleh rajanya. Kenapa ? Kabarnya ia mengajak manusia memeluk agama nasrani. Dalam versi lain dijelaskan bahwa Claudius II menganggap bahwa para bujangan lebih tabah dalam berperang dibandingkan yang telah menikah sampai akhirnya timbul larangan pernikahan. Valentine menentang pelarangan tersebut dengan mengadakan pernikahan di gereja secara diam-diam, namun naas akhirnya ketauan juga. Dipenjara deh. Dalam penjara Valentine “mucil” (=bandel, -red), pake jatuh hati sama anak sipir yang sedang sakit, tentu setelah dia berhasil menyembuhkannya. Walhasil ketangkap basah lagi, jadi juga doi dihukum mati.
Dalam versi lain diceritakan bahwa pada awalnya orang-orang Romawi merayakan hari besar mereka yang bertitel Lupercalia setiap tanggal 15 Pebruari, sebagai penghormatan kepada Juno Februata (Tuhan wanita < perkawinan) serta Pan (Tuhan di alam ini). Di acara itu ngumpul laki-laki dan perempuan, saling memilih pasangan(love lottery=lotre pasangan) lewat kado yang telah dikumpulkan dan diberi tanda sebelumnya, lantas tuker-tukeran. Lalu ? hura-hura sampai pagi. Alamak sebegitunya ! Seiring dengan perkembangan, pihak gereja berinisiatif memindahkan upacara penghormatan terhadap berhala itu jadi tanggal 14 Pebruari. Tujuannya pun banting stir, bukan lagi menyembah berhala tapi menghormati seorang pendeta kristen yang tewas dihukum mati. Nama Lupercalia pun diganti jadi Saint Valentine’s Day.
Nah lho.. kamu-kamu yang ikutan hajatan VD ternyata merayakan peringatan yang bukan dari Islam.

Imbasnya Terhadap Masyarakat Muslim
Indonesia pun nggak luput dari biasnya, bahkan nggak sedikit masyarakat muslim yang latah ikut-ikutan. Aduh.. koq bisa begitu ya ? Apa karena tertarik dengan warna pink yang ditawarkan ? Atau gemerlapnya VD ? Mungkin juga hanya berkeyakinan “Hari Kasih Sayang”. Jangan mudah tertipu kawan. Itu adalah rangkaian dari peringatan mengenang kembali seorang pendeta, bagian ritual mereka. Itu mah bukan produk peradaban Islam.
Tahu nggak sobat, dengan melibatkan diri pada acara begituan sama aja sudah mengingkari keyakinan kita pada Islam. Sebagaimana Rasul telah melarang umatnya untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, seperti termaktub dalam Hadits Riwayat At-Tirmidzi, “Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut.” Terlebih-lebih dalam Al-Qur’an sendiri, Alloh SWT berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai pertanggung jawabannya.” (QS Al-Isra : 36).
Mengekornya umat kita terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang, lagi pula menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Alloh SWT berfirman yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah : 51).
Diantara dampak buruk menyerupai mereka adalah ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah.
Lantas bagaimana dengan maksud hati tidak untuk mengenang kembali Valentine, tapi lebih tertuju pada hari kasih sayangnya ? Pertanyaan ini yang kadang terucap oleh mereka yang sudah gandrung dengan perayaan tersebut, hingga mencari-cari alasan agar tetap mempunyai hari khusus untuk mengungkapkan rasa sayangnya terhadap orang yang dicintainya yaitu tanggal 14 Pebruari.
Jawabnya seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Qayyim “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram.
"VALENTINE" adalah nama Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Spanyol. So, jika kita merayakan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' sama halnya dengan kita merayakan tumbangnya Kerajaan Islam Spanyol.
“””SAY NO TO VALENTINE  DAY !!!”””

Berbagai sumber + tim Pelangi ROMANSA

0 komentar:

Posting Komentar