VALENTINE..??
LEBAYYY DECHHH.….
“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini,
niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka,
dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)
Tanggal 14 Pebruari sudah identik
dengan kata valentine. Valentine’s Day (VD). Tua, muda,anak-anak membanjiri
toko-toko souvenir yang menjajakan pernak-pernik perayaan valentine yang
notabene diartikan hari kasih sayang. Pusat perbelanjaan dan toko besarpun
tidak ketinggalan menyambutnya (..tapi insyaAlloh di Purwantoro enggak ada,
semoga..),bahkan ada toko di Samarinda ini yang mewajibkan karyawannya membawa
kado untuk acara tuker-tukeran kado di tanggal tersebut. Bener gak sih valentine
itu artinya kasih sayang? Apa sih sebenarnya yang melatarbelakangi kehebohan
masyarakat dunia ini terhadap tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya ? Kenapa juga
muslimah kita latah berpink ria tanda suka cita menyambut tanggal tersebut ?
Salah Kaprah
Banyak orang salah kaprah, mengartikan
kata valentine sebagai “Kasih sayang”. Idih PD banget yang bilang begitu.
Emang di kamus ada artinya ? Kamus apa coba ? Kamus latin ? Hayo bisa jawab
nggak ?! Makanya jangan sok ikut-ikutan sebelum tahu asal-usulnya.
Sebenarnya kata valentine itu diambil dari nama seorang birhop di Terni, suatu tempat kira-kira 60 mil dari Roma, yang hidup diakhir abad ke 3 M di zaman raja Claudius II. Tepat tanggal 14 Pebruari 270 M St. Valentine dihukum mati oleh rajanya. Kenapa ? Kabarnya ia mengajak manusia memeluk agama nasrani. Dalam versi lain dijelaskan bahwa Claudius II menganggap bahwa para bujangan lebih tabah dalam berperang dibandingkan yang telah menikah sampai akhirnya timbul larangan pernikahan. Valentine menentang pelarangan tersebut dengan mengadakan pernikahan di gereja secara diam-diam, namun naas akhirnya ketauan juga. Dipenjara deh. Dalam penjara Valentine “mucil” (=bandel, -red), pake jatuh hati sama anak sipir yang sedang sakit, tentu setelah dia berhasil menyembuhkannya. Walhasil ketangkap basah lagi, jadi juga doi dihukum mati.
Sebenarnya kata valentine itu diambil dari nama seorang birhop di Terni, suatu tempat kira-kira 60 mil dari Roma, yang hidup diakhir abad ke 3 M di zaman raja Claudius II. Tepat tanggal 14 Pebruari 270 M St. Valentine dihukum mati oleh rajanya. Kenapa ? Kabarnya ia mengajak manusia memeluk agama nasrani. Dalam versi lain dijelaskan bahwa Claudius II menganggap bahwa para bujangan lebih tabah dalam berperang dibandingkan yang telah menikah sampai akhirnya timbul larangan pernikahan. Valentine menentang pelarangan tersebut dengan mengadakan pernikahan di gereja secara diam-diam, namun naas akhirnya ketauan juga. Dipenjara deh. Dalam penjara Valentine “mucil” (=bandel, -red), pake jatuh hati sama anak sipir yang sedang sakit, tentu setelah dia berhasil menyembuhkannya. Walhasil ketangkap basah lagi, jadi juga doi dihukum mati.
Dalam versi lain diceritakan bahwa pada
awalnya orang-orang Romawi merayakan hari besar mereka yang bertitel Lupercalia
setiap tanggal 15 Pebruari, sebagai penghormatan kepada Juno Februata (Tuhan
wanita < perkawinan) serta Pan (Tuhan di alam ini). Di acara itu ngumpul
laki-laki dan perempuan, saling memilih pasangan(love lottery=lotre pasangan)
lewat kado yang telah dikumpulkan dan diberi tanda sebelumnya, lantas
tuker-tukeran. Lalu ? hura-hura sampai pagi. Alamak sebegitunya ! Seiring
dengan perkembangan, pihak gereja berinisiatif memindahkan upacara penghormatan
terhadap berhala itu jadi tanggal 14 Pebruari. Tujuannya pun banting stir,
bukan lagi menyembah berhala tapi menghormati seorang pendeta kristen yang
tewas dihukum mati. Nama Lupercalia pun diganti jadi Saint Valentine’s Day.
Nah lho.. kamu-kamu yang ikutan hajatan
VD ternyata merayakan peringatan yang bukan dari Islam.
Imbasnya Terhadap Masyarakat Muslim
Indonesia pun nggak luput dari biasnya,
bahkan nggak sedikit masyarakat muslim yang latah ikut-ikutan. Aduh.. koq bisa
begitu ya ? Apa karena tertarik dengan warna pink yang ditawarkan ? Atau
gemerlapnya VD ? Mungkin juga hanya berkeyakinan “Hari Kasih Sayang”. Jangan
mudah tertipu kawan. Itu adalah rangkaian dari peringatan mengenang kembali
seorang pendeta, bagian ritual mereka. Itu mah bukan produk peradaban Islam.
Tahu nggak sobat, dengan melibatkan
diri pada acara begituan sama aja sudah mengingkari keyakinan kita pada Islam.
Sebagaimana Rasul telah melarang umatnya untuk mengikuti tata cara peribadatan
selain Islam, seperti termaktub dalam Hadits Riwayat At-Tirmidzi, “Barang siapa
meniru suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut.” Terlebih-lebih dalam
Al-Qur’an sendiri, Alloh SWT berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya akan dimintai pertanggung jawabannya.” (QS Al-Isra : 36).
Mengekornya umat kita terhadap gaya
hidup mereka akan membuat mereka senang, lagi pula menyerupai kaum kafir dapat
melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Alloh SWT berfirman yang artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan
nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah :
51).
Diantara dampak buruk menyerupai mereka
adalah ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah.
Lantas bagaimana dengan maksud hati
tidak untuk mengenang kembali Valentine, tapi lebih tertuju pada hari kasih
sayangnya ? Pertanyaan ini yang kadang terucap oleh mereka yang sudah gandrung
dengan perayaan tersebut, hingga mencari-cari alasan agar tetap mempunyai hari
khusus untuk mengungkapkan rasa sayangnya terhadap orang yang dicintainya yaitu
tanggal 14 Pebruari.
Jawabnya seperti yang diungkapkan oleh
Ibnu Qayyim “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi
mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram.
"VALENTINE" adalah nama Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492
adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Spanyol. So,
jika kita merayakan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang'
sama halnya dengan kita merayakan tumbangnya Kerajaan Islam Spanyol.
“””SAY NO TO
VALENTINE DAY !!!”””
Berbagai sumber + tim Pelangi ROMANSA






0 komentar:
Posting Komentar